Perbedaan Depresi dengan Sedih Biasa yang Tidak Boleh Diremehkan

Perbedaan Depresi dengan Sedih Biasa yang Tidak Boleh Diremehkan

Seringkali mungkin anda melihat tingkat kesedihan yang berbeda-beda, ada yang cepat hilang dalam beberapa waktu namun ada juga kesedihan yang bisa bertahan hingga beberapa hari dan mengganggu aktivitas . Dengan hal ini, mungkin anda tak yakin apakah ia hanya bersedih, atau ia menunjukkan gejala depresi.

Kali ini kita akan membahas lebih lanjut tentang perbedaan antara depresi dan kesedihan pada remaja. Baca terus ya !

Perbedaan rasa sedih dan depresi dalam kegiatan sehari-hari

Seorang psikolog klinis, Dr. Paula Bloom, menjelaskan bahwa rasa sedih bisa hilang seiring jalannya waktu, depresi berlangsung mengganggu aktivitas sehari-hari secara konsisten selama minimal 2 minggu, bahkan bisa berlangsung seumur hidup dan memberi efek negatif pada fisik jika tidak ditangani dengan tepat.

Penyebab depresi, mulai rasa sedih hingga genetik

Depresi berawal dari rasa sedih yang dirasakan karena menghadapi beragam alasan, seperti trauma, rendah diri, hingga konsumsi obat terlarang dan atau minuman keras. Trauma dapat disebabkan oleh perubahan besar dalam hidup seperti kehilangan pekerjaan, melahirkan anak pertama, ataupun kehilangan orang yang dikasihi.

Pemicu depresi juga dapat ditelusuri dari riwayat keluarga yang juga pernah mengidap depresi, gangguan mental, bipolar dan penyakit kronis seperti kanker. Depresi bahkan juga dapat dipicu dari konsumsi obat tertentu seperti obat untuk menangani tekanan darah tinggi ataupun obat tidur.

Depresi erat hubungannya dengan bipolar

National Institute of Mental Health mengatakan bahwa rata-rata orang dengan penyakit mental baru mencari bantuan profesional setelah 10 tahun menderita. Padahal nyatanya, jika tidak diobati secara tuntas dan lebih lanjut, efek yang ditimbulkan cukup besar. Depresi dapat berkembang menjadi bipolar hingga adanya pemikiran dan percobaan untuk bunuh diri.

Mulai sekarang, jangan lagi menganggap depresi adalah hal yang remeh, ya. Bangun rasa pedulimu terhadap orang di sekitarmu. Jadilah pendengar yang baik bagi mereka. Apabila merasa tidak sanggup memberi solusi, arahkan untuk melakukan konsultasi kepada psikolog atau psikiater.

Juga dengan dirimu. Jangan buat jiwamu terkurung dalam pikiranmu sendiri. Jadilah orang yang terbuka dan datangi psikolog atau psikiater jika merasa malu bercerita kepada orang di sekitarmu.